Senin, 15 Oktober 2012

Pengenalan Lingkungan Hidup

         Kelangsungan hidup manusia dan planet kini menjadi keprihatinan kita ssaat ni. Dalam Global Forum on Ecology and Poverty, Direktur Eksekutif Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) menyatakan : "Dunia kita berada di tepi kehancuran lanaran ulah manusia. Di seluruh planet, sumber-sumber alam dijarah kelewat batas." Dampak penggunaan (konsumsi) sumber daya alam itu adalah pada setiap detik, diperkirakan sekita 200 ton karbondioksida (CO2) dilepas diatmosfer dan 750 ton top soil musnah. Diperkirakan juga sekitar 47.000 hektar hutan dibabat habis, 16.000 hektar tanah digunduli dikonversi menjadi lahan perkebunan, dan diperhitungkan dan dapat diperkirakan 100 hingga 300 spesies hewan maupun tumbuha mati setiap harinya. Pada saat yang sama, secara absolut jumlah penduduk meningkat 1 milyar orang per dekade. Maka dalam dua dekade banyak orang berlomba-lomba untuk mengatasi krisis lingkungan karena menyangkut soal kelangsungan hidup jagad keseluruhan.





          Salah satu hal yang sangat penting di bumi yaitu yaitu lingkungan. Lingkungan sangat berharga bagi kelangsungan hidup para makhluk-makhluk Tuhan yaitu mahkluk hidup antara lain hewan dan tumbuhan. Maka penulis akan membahas apa itu Lingkungan dan Aspek-aspek biologi lingkungan. Lingkungan Hidup biasa juga disebut dengan lingkungan hidup manusia (human environment) atau dalam sehari-hari juga cukup disebut dengan istilah "lingkungan saja". Unsur-unsur lingkungan hidup itu sendiri biasanya terdiri dari : manusia, hewan, tumbuhan dan lain-lain. Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusa dan hal-hal yang berkaitan dengn manusia.
        Realitas terkini telah membalikkan keadaan. Optimisme dan arogansi (kecongkakan) manusia modern yang mengklaim mampu menundukkan dan mengusai alam, harus bertekuk lutut di hadapan "kemarahan" alam berbagai krisisnya - baik sebagai bencana alam, maupun bencana alam yang dibuat ole manusia sendiri (made man disasters) sendiri - seperti polusi udara, kebisingan, penapisan lapisan ozon, banjir bandang, semburan liar lumpur panas dari pertambangan dan lain-lain. Hail ini sekaligus menyentakkan kesadaran manusia bahwa alam mempunyai tatanan ekologi dan ekosistem tersendiri
         Pada saat ini, kesadaran akan lingkungan yang bersih, sehat, sejahtera, dan aman sudah sangat meningkat pada masyarakat. Hal ini dibarengi dengan pencemaran lingkungan yang terjadi dimana-mana dan pencemaran lingkungan ini sudah menarik perhatian masyarakat, dari kalangan bawah hingga kalangan pejabat-pejabat pemerintah. Dengan kesadaran diri sendiri kita bisa bersahabat dengan alam. dan mulailah kita menghargai, mencintai, melestarikan alam dan lingkungan kita.